Ini tulisan yang sudah cukup lama, sepanjang perjalanan TA saya,
sepanjang itulah tulisan ini ada.
Setelah selesai dengan segala macam mata kuliah wajib di
dalam kelas, mahasiswa akan menghadapi yang namanya Tugas Akhir. Seperti
namanya, ini adalah tugas terakhir bagi si mahasiswa. Menentukan lulus dan
tidaknya mahasiswa. Karena memang untuk lulus dari Univ tentu saja semua mata
kuliah wajib harus lulus. Ini terkesan sebagai yang menentukan karena ini
adalah yang terakhir nilainya muncul sebagai syarat lulusnya seorang mahasiswa.
Sebenernya sama aja. Yang membedakan apa? Jumlah SKSnya aja. Yang lain maksimal
paling Cuma 4, sedang ini sampai 5, meski 1 sks adalah presentasi.
Perjalanan TA di jurusanku sudah cukup enak dijalani. Dulu
prosedurnya daftar dulu, baru keluar nama dosen, baru kita konsultasi tema,
judul, dst, dll, dsb. Sekarang? Bisa –nama kerennya- curi start. Yaitu cari
dosen dulu, minta topic atau tema, biasanya dosen-dosen yang sedang ada proyek,
yang mana proyek atau penelitian itu bisa diakui sebagai tugas akhir bagi
mahasiswa. Banyak yang diuntungkan dari proses ini, jurusan yang bisa
meluluskan dengan relative lebih cepat, dosen yang punya prestasi dengan banyak
meluluskan mahasiswa, maupun mahasiswanya sendiri yang memang kebanyakan pengen
lulus dengan cepat. Hanya saja, tidak semua berjalan dengan semulus itu.
Tugas akhir seperti halnya KP, adalah sebuah mata kuliah
yang sangat menuntut endurance dari mahasiswa. Lebih dari sekedar ilmu yang
telah dimiliki mahasiswa itu sendiri. Ini menurutku adalah perwujudan
sebenarnya dari kata mahasiswa, seperti yang biasa digembar-gemborkan saat
masuk kuliah bahwa siswa dan mahasiswa itu berbeda. Tugas akhir adalah sesuatu
yang menggambarkan itu, dengan sangat nyata.
Banyak orang bilang TA itu tergantung dosennya, makanya
banyak yang nyari dosen enak. Nyari dosen yang pinter biar bisa dibimbing
dengan baik, nyari dosen yang killer biar dibantainya pas ngerjain TA aja,
bukan pas di sidang, atau pemikiran lainnya. Banyak orang bilang TA juga tergantung
dari topic yang dibahas, apa topic yang umum dan mudah dibahas, atau yang ribet
sehingga bikin susah. Selain itu factor eksternal maupun internal lain? Pasti.
Namun, menurutku yang paling berpengaruh dari selesai atau tidaknya tugas akhir
adalah si mahasiswa sendiri. Jelas, bahwa yang mengerjakan adalah si mahasiswa.
Dosen sebaik apa pun, topic semudah atau seumum apa pun, alat dan bahan yang
mendukung secanggih apa pun, gak akan banyak berguna kalau mahasiswa tidak
punya inisiatif dan keinginan yang sangat dalam mengerjakan.
Harus dipahami bahwa topic tugas akhir selalu, selalu hal
baru, yang kita sendiri belum pernah secara detail mengerjakan itu. Kadang
malah campuran dari beberapa mata kuliah dasar. Contoh saja, topic tentang pola
aliran, di kuliah sudah sering dibahas, bahkan kadang sudah sering presentasi.
Jadi apakah itu adalah hal yang mudah? Sayangnya tidak. Pola aliran yang
dibahas di TA sudah sangat jauh melampaui itu, dasarnya tetap, hanya saja
pembahasannya jauh lebih banyak. Setidaknya itu yang aku lihat langsung dari TA
beberapa teman. Gampangnya, TA adalah sebuah penggabungan beberapa materi
dasar, yang sangat dasar, yang kemudian kita implementasikan dalam sebuah alat
penelitian atau sebuah perancangan, atau visualisasi, untuk mendapatkan data, yang
kemudian kita bahas menjadi sebuah hasil penelitian.
TA di teknik mesin itu biasanya merancang alat sendiri
dan/atau membuat alat ukurnya sendiri, mengambil data sendiri, kemudian
dibahas. Atau merancang sesuatu dengan sangat detail, kemudian menjelaskan
proses perancangan dengan detail. Karena itu prosesnya cukup lama dan memakan
waktu. Makanya sering kita dengar mahasiswa mesin itu masuknya susah, kuliahnya
susah, keluarnya juga susah. Memang bisa seperti itu, tapi sekarang kita bisa
membuatnya lebih mudah. Tergantung orangnya.
Proses itu berlangsung cukup lama karena kita tidak bisa
merancang sesuatu yang bagus dalam waktu singkat. Kita juga harus dengan rajin
membaca referensi agar yang kita buat itu memang layak, sesuai dengan kaidah
keilmuan, dll. Selanjutnya meminta persetujuan dosen karena kita harus tahu
bahwa itu layak disebut sebagai TA. Dosen lebih tahu. Janjian bertemu dosen
tidak bisa kita datang ke kampus dan langsung ketemu dan konsultasi, dan
selesai. Kadang kita harus menunggu lama, sangat lama, untuk bertemu. Dosen
juga punya kesibukan donk. Bayangkan, ketika kita sudah sangat bersemangat dan
siap, si dosen tidak bisa ketemu hari ini, atau hari selanjutnya. Itu
menurunkan semangat, beneran.
Setelah draft penelitian dan desain siap, kita akan mulai
membuat barangnya. Iya kalau satu kali mbuat langsung jadi bagus. Desain
sebagus apapun di inventor, dan semacamnya itu kadang tidak sebagus dalam
kenyataan. Perlu banyak trial and error biar kita bisa membuat sebuah alat yang
sempurna untuk penelitian kita. Satu part jadi, dicoba ternyata bocor. Untuk
ngambil data sekian kali sudah bocor. Selalu ada masalah yang membuat kita akan
semakin berfikir untuk mencari solusinya. Hanya saja, kadang masalah yang
datang ketika kita sangat semangat, itu menurunkan mental. Membuat proses ini
semakin jujur saja, menyebalkan.
Pada awalnya kita ngerjain TA punya ekspektasi sangat
tinggi. Mau dibuat ini lah mau buat itu lah, yang akan membuat tugas terakhir
kita ini WOW. Tapi seiring waktu berjalan, tidak seperti itu juga yang terjadi.
Kadang kita mengganti satu variable atau yang lain karena berbagai alasan. Itu
sering terjadi. Dan yaah, itu dramanya TA.
Yang pasti, mempertahankan semangat, mempertahankan
keinginan untuk lulus itu yang menurutku menjadi tembok tertinggi yang harus
dilewati. “Nunggu dosen seharian itu bukan sesuatu yang special. Jaman dosen
kita kuliah dulu gak ada HP, kalo mau ketemu ya harus nunggu. Wong kita yang
butuh. Jangan jadi mahasiswa manja.” Begitu kata pak Sugiyono. Dosen bukan
sesuatu yang menghambat kita. Kitalah yang harus bergerak untuk menutup
kekosongan dosen. Kalahkan rasa malas, kalahkan godaan bermain-main.
30 desember 2013, 22.30, setelah makan makan dan ngobrol besar.
publish on 1 januari 2014
3 comments
Write commentsngerii lah hahaha, bagi2 ilmu lah bang...terus nulis wkwkwk tak tunggu tulisan yang lain hahaha
Replyoh yo, mbok list post nya yang dulu2 di kasihkan toh mas hahaha ben gampang le meh moco hahaha
ReplyHahaa.. belum bisa istiqomah nulis ki, masih semaunya sendiri.. Tapi paling gak satahun sekali mesti nulis :D
ReplyMasalah list post masih diusahakan. Nanti blog akan terus diperbaiki.
EmoticonEmoticon