Memilih orang yang sangat ....

Hidup adalah pilihan, iya semua orang tahu itu. Mau memilih untuk belajar biar pinter, mau milih main dotA biar pinter juga, mau milih main bola biar pinter juga, bebas, sembarang elu. Hidupku hidupku, hidupmu hidupmu. Kalau kata seseorang, "the most difficult exam is Life. Many people failed because they tried to copy others, never realized that everyone has different exam paper". Seperti itu kadang. Maka jadilah diri sendiri. Itu wajib. Namun kadang lagi, memiliki seseorang yang dijadikan contoh, atau idola, atau role model, atau target, itu penting. Nami pernah bilang, "saat bingung, manusia mudah sekali menjadi lemah, tapi saat punya tujuan, maka mereka akan menjadi sangat kuat". Jadikan orang-orang itu contoh kesuksesan yang akan memacu kita lebih jauh, bukan serta merta kita contek apa yang dia lakukan. Do it with style, our style. lebih seru.

Hanya saja, pikiran manusia itu terbatas, pengalaman pribadi juga terbatas, makanya ada silaturahmi, ada referensi, ada cerita pengalaman orang. Jadinya kita tidak harus memulai lagi dari awal, bisa minta pendapat, bisa sharing, dan itu menyenangkan. Dalam Islam, itu cara memperpanjang umur.

Satu hal, yang yaah.. ini urusan pribadi, sedikit subjektif, tapi tetap bisa diberi alasan masuk akal. Bisa menjadi pengalaman yang memberi ilmu. Ini pertanyaan seputar pasangan hidup, bukan tentang keluarga, atau sahabat, atau teman. Jadi mohon dibedakan dan jangan disangkut sangkutkan, karena pembahasan pasti akan lain. Oke pertanyaannya

Jika harus memilih, hidup dengan seseorang yang sangat kau cintai atau hidup dengan seseorang yang sangat mencintaimu, kamu pilih yang mana?

Sering kan ya kejadian seperti ini. Kadang kita menyukai seseorang, menunggu orang yang menurut kita sangat baik, sangat pas buat kita, sedangkan orang itu bukannya tidak tertarik dengan kita, tapi ternyata hanya menganggap kita sebagai teman, mungkin ada perasaan, tapi belum jelas, gak ngasih sinyal juga. Memang perasaan orang siapa yang tahu? Sedangkan di sisi lain ada orang yang juga menyukai kita, memberikan perhatian, kebaikan, selalu bertanya, dengan sabar. Dan yang jelas, dia menunggu kita. Hanya saja, kita tidak suka dia, atau setidaknya, belum. Kalah cantik mungkin dari yang kita sukai, kalah putih, kalah pinter, kalah kaya, atau kalah yang lainnya. Bagian yang menang sudah lupa ada apa tidak, atau tidak kelihatan, atau setidaknya lagi, belum.

Aku sudah pernah bertemu dengan dua orang, yang berbeda jawaban, satu meluluhkan yang lain. Aku tidak tahu hatinya, karena hati orang siapa yang tahu. Hanya saja terlihat dari gerak geriknya, hahaa.. Si A sudah punya pacar, aku pikir dia mencintainya, orang sudah sampai kenalan orang tuanya juga, udah lebih dari 60% jadi lah itu. Si B masih jomblo, hanya saja, dia sangat mencintai si A. Bahkan sampai akhirnya saat si A mau nikah pun, si B sepertinya masih punya hati. Yaah, memang seperti itu, sedih. Tapi entah kenapa pada saat sudah hampir menikah, si A memilih untuk tidak menikah dengan pacarnya. Padahal aku tahu kalau si A sebenernya suka. Berita yang cukup mencengangkan tapi juga berita bahagia, bagi si B. hahaa.. Setelah itu, mungkin 8 bulan, yang berada dalam satu pelaminan adalah si A dan si B.

Si B meluluhkan si A. Si B memilih untuk hidup dengan orang yang sangat dia cintai. Sedang si A memilih untuk hidup dengan orang yang sangat mencintainya. Pada akhirnya tetep si A dan si B saling mencintai dong, tapi sebelum itu, mereka membuat pilihan. yang berbeda. si A pasti ngrasa kalau si B menyukainya, dari dulu, mungkin dia mencoba memberi kesempatan? eeh malah merasa nyaman juga. Bagi si B, seperti penantian yang berakhir, dengan baik :)

Itu untuk yang sampai menikah, yang pacaran? ada beberapa. Seorang yang dengan sabar menunggu, sampai 2 tahun. dan akhirnya, dia ditembak juga. akhir penantian. Ada lagi seseorang yang keukuh akan menunggu yang dia sukai, akhirnya memilih untuk bersama orang yang sangat mencintainya. macem-macem. sekali lagi, itu pilihan.

Aku pun pernah mengalami kondisi seperti itu. Yaah that's human. Bukan cinta monyet, bukan cinta t-Rex, bukan cinta pertama. Rasa suka ke beda jenis aja, karena nyaman, karena merasa cocok, karena mengagumi. Maklum, dulu duniaku sempit banget, sesempit kota Parakan, yang pilihan lawan jenis pun terbatas, haha.. Jadi ada sedikit rasa suka, yang bertahan cukup lama. Sampai akhirnya lose contact, dan karena perasaanku cukup peka, rasa yang dulu pun perlahan hilang, seperti tergerus sedikit sedikit. Memang gak tahu dari dia langsung, tapi yah perasaan dulu sih bilang dia suka orang lain, jadi yaa.. gimana, haha.. Satu kalimat johnny depp yang menurutku bagus, "if you love two person at same time, choose the second, because if you really love the first, you wouldn't fall for the second." ya gitu, kalau memang benar-benar mencintai yang pertama, gak akan jatuh cinta dengan orang lain lagi donk. Pede banget aku ngrasa dia suka juga sama aku, haha.. oke fine, maka, Let it go, haha.. bukan sifatku untuk murung terlalu lama. tapi bukan sifatku juga untuk move on secepat itu.

Yang selanjutnya, mungkin kasusnya hampir sama. Berawal dari mengagumi, yang gak tahu dia merasa atau tidak. Yang dia mungkin terlalu terbiasa dikagumi karena memang seperti itu. Sempet deket. Dan lagi-lagi ke-GR-an merasa dia juga ngasih harapan, padahal mungkin hanya menganggap teman, hahaa.. Dan apa yang dia rasakan, sampai sekarang pun, aku gak tahu. Karena akhirnya, aku memilih untuk mundur dari lomba yang bahkan dulu aku gak sempet daftar, haha.. merasa kurang pas aja mungkin.

Yang keselanjutnya lagi, sedikit berbeda.. dan yang menjadi jawaban dari aku sih.. karena memang jahat banget kalau aku menyia-nyiakan mereka yang dengan tulus ngasih perasaan. Dalam kedodolanku, dalam keburukanku, dalam cueknya aku, dalam kasarnya aku, dalam macem-macemnya aku.. Yang pada akhirnya sekarang dia membuatku bisa bilang, seperti kata awanudin yang tak edit dikit.. "Aku bukannya gak bisa hidup tanpamu, aku bisa kok. Hanya saja, aku memilih untuk tidak melakukan hal itu". Memang naif banget kan kalau bilang gak bisa hidup tanpamu, hahaa.. prek banget..

Sekali lagi, memilih hidup dengan orang yang sangat kau cintai, atau orang yang sangat mencintaimu?
Kalau aku, memilih yang kedua.

Aku sih gak tahu apa pilihan ini bener atau salah. Yang pasti aku tahu, berusaha itu tidak pernah salah.

Kosan saja, sore hari, 16.57, 24-06-13
Saat kepikiran, melihat orang yang dua tahun menunggu akhirnya jadi.
*edited and publish 26-06-13

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

3 comments

Write comments
27 Juni 2013 pukul 00.52 delete

Saya akan memilih opsi yg ketiga: memilih orang yg bisa menuntun ke jalan hidup yg sesuai syariah serta mencintai dgn cara tidak membiarkan orang yg dicintainya melanggar larangan Rabb-nya
*hanya sekilas pandangan kawan IYKWIM :)

Reply
avatar
27 Juni 2013 pukul 00.55 delete

itu bagian dari alasan kita memilih, mestinya sudah jadi pertimbangan ketika memilih diantara dua pilihan itu. bagi pria, pilih wanita yang bisa jadi makmum yang baik, bagi wanita, pilih pria yang bisa jadi imam yang baik :)

Reply
avatar
5 Juli 2013 pukul 09.49 delete

aku paling suka kata-kata yang "karena memang jahat banget kalau aku menyia-nyiakan mereka yang dengan tulus ngasih perasaan". :D

hwaaa.. akhirnya nemu blognya Amik.. ^^
bakal sering blog walking ke sini deh ntar...

Reply
avatar