KKN - tekanan berwujud 288 jam


Pemberdayaan Masyarakat, Pembelajaran di masyarakat, Pemberian ke Masyarakat, Perjuangan bersama Masyarakat.. atau apalah itu kita dan mereka menyebutnya.

Nama dari pusat sih KKN-PPM, ya itu tadi, kuliah kerja nyata - kelanjutannya silakan diisi sendiri, bebas. adalah sebuah mata kuliah wajib bagi sebagian besar fakultas di univ tertua di indonesia ini. Jadi dari pusat memerintahkan mahasiswa untuk langsung terjun ke masyarakat dan bergabung serta belajar juga memberdayakan mereka, komplit dah bener.. semua harus dilaksanakan. tentu saja dengan syarat dan ketentuan berlaku.

KKN sendiri satu kelompok siswa dengan satu tema pokok disebut satu unit, sekitar 20-30 orang yang kemudian dibagi lagi menjadi sekitar 3-4 sub unit. Jadi yaa satu subunit sekitar 7-10 orang. Masing-masing orang dari satu sub unit harus mempunyai program yang mewakili tema utama kkn yang diusung, juga program pokok yang merupakan bagian dari apa yang telah dipelajari selama (rata-rata 6 semester) di bangku kuliah yang disesuaikan dengan tema. tentu saja hal ini membuat agak bimbang juga. katakan sekarang aku berada di kkn dgn tema peternakan pertanian perikanan, aku sendiri anak teknik mesin, nah lhoo.. agak risau juga pas penentuan mana program yang kira-kira teknik bgt tapi tetep masuk kategori tema. gimana gak risau orang kegiatan pokok tema harus 140 jam, 6 hari nonstop itu sudah. terus pokok sesuai kluster 60 jam, 2,5 hari nonstop. program bantu 88 jam,  padahal kkn sendiri jaman ku ini gak menguntungkan bgt, hanya 38 hari, wohoo..
288 jam = 12 hari nonstop.
Katakan waktu tidur per hari 6 jam, makan dan sholat 2 jam, mandi dan refreshing 2 jam, dan kegiatan kemanusiaan lain 2 jam. maka 1 hari sudah kehilangan waktu 12 jam. hampir setengah hari sdh dibooking tu waktu kita buat kegiatan non program.
sekarang dengan waktu yang cuma setengah hari selama 38 hari - 4 hari rencana dan 4 hari laporan akhir. berarti tinggal 30 hari untuk mendapatkan jam kerja 288 jam.
belum lagi kegiatan itu kan harus memasyarakat, jadi tidak bisa idealis donk.. kita yg numpang di mereka, kita butuh mereka bener deh, tentu harus menyesuaikan dengan mereka. Inilah bagian yang tersulit. menyesuaikan waktu itu juga butuh jam, grr..
Sisa waktu kita berapa? 12 jam per hari x 30 hari = 360 jam, jadi 360 - 288 = 72 jam.
Oke, jadi kita cuma punya waktu 72 jam untuk mikir dan mempersiapkan serta menyesuaikan waktu yang pas dengan masyarakat, 72 jam itu kelihatan banyak? coba pikir ulang!
itu adalah waktu yang sangat sedikit.. apa gak gila ya itu pusat? hahaa

masalah waktu silakan dipikir lagi sendiri..
Setiap mahasiswa kkn pada berbodong2 mikir program yang menurut mereka bagus.
Contoh saja penanganan sampah. mahasiswa banyak melihat plastik bekas sampah yang sekarang menjadi berharga ketika dijahit sedemikian rupa menjadi tas jinjing, kotak pensil, maupun dompet.Jadilah mereka membuat program "pemberian pembelajaran pembuatan produk hasil olahan sampah".
Lain lagi obat herbal. Mahasiswa berfikir mengenai obat herbal itu nanti bisa digunakan bwt apa aja.. jadilah mereka membuat program "pembuatan jamu enak dari tanaman herbal rumahan". Bagus memang. Visioner banget. tapi coba pikir lagi. Apa mereka sudah sebegitunya paham akan pemilihan sampah dengan benar? Apa di setiap rumah sudah terdapat 3 tong sampah untuk mengakomodir pembuangan sampah?
Kemudian, apa benar tanaman herbal yang ada itu sudah dirawat dengan benar? ato hanya satu kali pemberian tanaman tanpa perawatan intens? Sehingga jamu ya hanya sekedar pas KKN aja. Patut jadi pertanyaan.
Kita adalah mahasiswa yang pikirannya benar2 jauh ke depan. kreatif, banget malah. Masyarakat? tidak semua begitu.
aku banyak sekali diskusi dengan masyarakat. dinas juga. dan apa yang mereka katakan? saat penyuluhan dan penjelasan mengenai pemilihan sampah, mereka dengan pesimis bilang "susah mas, mbak, milih2 itu", ato apalah alasan lain. Jadi, tahap sangat sangat dasar saja mereka belum lulus, mau diajari pembuatan produk hasil olahan sampah. Mau bertahan berapa jam saja mas, mbak?
Yang mereka butuhkan itu perubahan mindset, bukan langsung hasil. Dipamerein hasil saja belum cukup untuk mereka. Kita bikin fondasi, makanya kkn itu aku rasa kurang optimal banget hanya 38 hari, dapet apa ya? sekali penyuluhan aja tanpa hasil.
untuk memberdayakan mereka itu butuh waktu lama. dan tentu saja kesungguhan..
kalo gak sungguh2 mending gak usah.. kalo cuma cari nilai ya pergi aja sogok dosennya :p
tapi bukan berarti kita tidak bisa melakukan apa pun. Ada kok, yang penting coba aja diskusi yang banyak, minta pendapat, cari solusi, simple gak masalah, yang penting mengena. Dan yang lebih penting, bergaullah, dengan masyarakat. Dan itu yang ditulis sebagai durasi program aja, hahaa..

Menurutku 288 jam sebagai waktu pokok tadi hanya sebuah formalitas, atau yang membatasi. Bukan tujuan, tapi hanya sebuah angka yang mengarahkan kita untuk membuat program yang jelas. Seperti layaknya organisasi kampus yang diberi waktu satu tahun untuk bergerak, membuat perubahan, membuat prestasi, dengan kebijakan pengurus harian masing-masing.
Naah durasi waktu dari LPPM pun seperti itu, biar terarah saja sih. Jadi ya semoga ditanggapi sebagai sebuah hal baik, bukan malah memberatkan.
Yang penting bahwa value yang harus dicapai saat KKN itu tercapai. Apa itu? menikmati kebersamaan dengan teman satu Unit, menikmati bergaul dengan anak kecil di KKN, dengan masyarakat. Menekan ego, gak usah sok kota, ya bergaul aja. haha

Nulisnya di kosan, publishnya di kontrakan.
11.25 30-06-13
*notes lama yang akhirnya dipublish

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »